Kisah Puasa Nabi Muhammad s.a.w

Advertisement
Advertisement
Kisah Puasa Nabi Muhammad s.a.w - Bagi segenap umat muslimin diseluruh dunia cerita disebuah kisah mungkin bisa dijadikan bahan pembelajaran yang sangat baik terutama bagi kita semua sebagai umat nabi muhammad s.a.w yang sudah seharusnya mencontoh kepada beliau dari segala aspek kehiidupan.

Sehingga patut untuk di ceritakan tentang hal ikhwal kisah puasa nabi muhammad s.a.w karena dengan demikian bisa dijadikan suri tauladan bagi anak generasi generasi islam selanjutnya.dan masih banyak sekali kisah kisah puasa lainnya.

Kisah Puasa Nabi Muhammad s.a.w

Seperti kisah puasa nabi daud a.s,kisah puasa sunnah senin dan kamis,puasa sunnah a
rafah dan kisah puasa ramadhan ini sangat penting sekali bagi kita semua untuk bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisaha kisah puasa yang sudah dijelaskan tadi berikut uraiannya.

Kisah Kisah Puasa Nabi Muhammad s.a.w

Rasulullah Muhammad S.A.W adalah suri teladan terbaik bagi kita selaku umat beliau Semua perkataan dan perbuatan Nabi SAW tercatat dan terdokumentasikan dalam Al-Quran dan Haditskarena akhlaq beliau laksana alqur.an yang tergambarkan maka pantas sekali dalam berdakwahnya beliu mengedepankan dan mengutamakan akhlaq mulianya.

Salah satu catatan tentang bagaimana Rasulullah SAW menjalankan shaum atau puasa di bulan suci Ramadhan pun dengan jelas tercantum. dan apa yang dilakukan olehnya merupakan petunjuk petunjuk paling sempurna sehingga bisa mencapai apa yang dimaksud, serta paling mudah dalam segi penerapannya bagi semua umat manusia.

Ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pelajaran dari tata cara Rasulullah SAW melaksanakan ibadah shaum pada bulan ramadhan diantaranya :
Beliau S.A.W memperbanyak ibadah dengan berbagi bentuknya, dari ibadah mahdhoh (langsung kepada Allah SWT) maupun ghairu mahdhoh (yang berkaitan dengan makhluq) seperti mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT

Kegiatan Rasulullah SAW yang banyak beliau lakukan sepanjang bulan suci Ramadhan adalah membaca Al-Quran, sekaligus menghayati isi daripada Al-Quran (memahami makna di balik mukjizat tersebut). Terlebih Al-Quran diturunkan ke bumi pada bulan Ramadhan dimana di bulan suci ini terdapat satu malam yang disebut lailatul qadar, yaitu satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tak ketinggalan, malaikat Jibril ‘alaihis salam pun secara rutin tiap momen bulan Ramadhan senantiasa membacakan Al-Qur’anul Karim untuk Rasulullah SAW.

Malam terbaik, laitaul qadar, itu menurut Rasulullah SAW hadir pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Karena itu, beliau selalu mengajak anggota keluarga dan para shahabat lainnya untuk mengencangkan ikat pinggang (maksudnya bersungguh-sungguh) mengisi 10 malam terakhir ini dengan kegiatan ibadah yang disebut i’tikaf (bermukim di masjid).

Di dalam masjid tersebut Rasulullah betul-betul meluangkan waktunya hanya untuk Allah SWT dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, tilawah Al-Quran, membaca doa dan dzikir dengan waktu istirahat (tidur) yang singkat.

Saat waktu berbuka tiba, Rasulullah SAW pun menyegerakan makan dan minum dengan secukupnya serta tidak berlebihan. Demikian juga saat sahur tiba beliau lebih memilih mengakhirkannya, menjelang waktu imsak karena dua pertiga malam terakhirnya beliau habiskan untuk shalat malam.

Rasulullah SAW mencontohkan cara berpuasa beliau dengan menjaga lisan dari ucapan keji dan sembrono serta caci maki. Jika ada orang lain yang mencela atau memarahi beliau tanpa beliau bersalah, maka beliau ucapkan, “Sesungguhnya aku sedang puasa.”

Jika Rasulullah SAW melakukan safari (perjalanan) di bulan Ramadhan, kadang-kadang beliau meneruskan puasanya sehari penuh dan terkadang pula berbuka. Hal demikian beliau perlakukan juga pada para sahabatnya untuk memilih antara berbuka atau berpuasa saat dalam perjalanan.

Demikianlah uraian singkat Kisah Puasa Nabi Muhammad s.a.w semoga sja kita semua bisa mengamalkannya dan bisa menambah kecintaan kita kepada beliau amiiin.

Advertisement